Cimol sebagai kenangan #1

Some Story in My Brain..

Halo Langit, Gue Ifella Nikke Amanda.

sebenernya gue ngak mau ngapa-ngapain. gue cuma mau titip salam buat sodara gue. anggep aja nama sodara gue itu 'cimol' yaa anggap namanya 'cimol' soalnya gue juga udah lupa nama aslinya hehe. Cimol itu kakak gue. bukan kakak kandung sih tapi lumayan baik. gue bilang lumayan karna dia cantik tapii sifatnya itu kalau udah marah semua sifat jelek bisa merasuki dirinya! bukan berarti sifat gue itu sempurna. tapi sebaiknya lebih baik dari sifat sodara gue itu deh! yayaya, langsung aja dek kesalamnya..


Sorry, gue bukan adek yang baik buat lo.
Sorry, gue ngak bisa dan ngak mau jadi seperti yang lo harapin.
Sorry, gue cuma bisa malu-maluin lo aja.
Sorry, gue cuma bisa jadi biang keladi di setiap masalah lo


but,


Thanks, to make me know what's love and how to love someone
Thanks, lo udah buat gue ngerti caranya jadi cewek yang girly
Thanks, lo udah ngenalin gue cowok yang rese tapi berarti buat gue
yang terakhir,
Thanks, elo udah buat gue ngerti rasanya punya kakak cewek walaupun cuma sebentar.


Thanks alot my sister :) I know you'll be happy there. Love you
-Ifell- 

Ifell berjalan ke arah ruang keluarga, ia merasa banyak yang kurang setelah kakak yang perempuan satu-satunya yang dia benci itu sudah tiada. "yaa, gue akan tahu betapa pentingnya elo saat elo sudah engak disini bareng gue. dasar cimol" kata Ifell dalam hati. dia tersenyum kecil. dia melihat kesekeliling dan memilih untuk duduk di salah satu sofa. dan melamuuunnn....

 bahu Ifell ditepuk oleh seseorang yang sangat ia sayangi, Tama. ifell tersenyum kecil dan berkata, "Gue ngak bakal nangis gara-gara dia lagi kok tam. percaya deh!"
"Sapa yang ngira lo bakal nangis karna dia lagi? PEDE banget lo! hahaha, gue cuma mau tanya lo ngelamunin apa?" kata tama dengan senyum yang manis dan matanya yang ikut tersenyum.
"Aaah, lo! rese banget" kata Ifell sambil membenahi posisi duduknya. "Gue cuma ngelamunin... Ngelamuniin.... apa ya tam? kok gue bingung ya?"
"Aah, udah gue tebak! kapan lo bisa ga GEJE kayak gitu sih brur?!" 
tawa mereka berdua meledak di ruangan itu. ya memang setelah kepergian Cimol, Ifella hanya dirumah bertiga. Dia, Tama kakak laki-laki yang sebenernya kembarannya, dan Bi Suminah pembantu setia dirumah mereka. 

******

"Simbah, Simba, begitulah teriakku.Tetapi tetap tidak ada jawaban. Sepertinya Simbah memang sudah tidur." Terdengar suara seorang guru membaca kan tulisan iseng dari salah satu muridnya itu.
"Simbah, sekarang tinggal dengan saya. dirumah yang sebenarnya sudah tidak layak ini. tempat peninggalan Simbah buyutku"
Tawa anak-anak meledak. tetapi di salah satu Kursi belakang seorang Siswi terlihat sedang mengutuki guru itu. berbagai kata kotor keluar dari mulut gadis itu.
"yoo, mbak fella. maksudnya apa cerita ini? " kata Guru itu. "Silahkan mbak sapa namanya?" tanya guru itu kepada murid-muridnya.
"Ifella Nikke Amanda pak!" kata ifell cepat.
"Mau dipanggil siapa mbak?"
"TERSERAH PAK!" kata-kata manda membuat satu kelas hening.
"Ifella Nikke Amanda , Ifella Nikke Amanda. tukang mutung ya itu anak?" kata pak guru itu tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Ifell yang punya Watak tidak terimo nan Akhirnya pergi keluar kelas tanpa menoleh ke arah pak guru tadi. "RESE!" kata Ifell dengan memejamkan matanya kuat-kuat.setelah menuruni tangga, ia berjalan ke arah Kantin. kantin terlihat sepi karna semua murid sekarang masih dalam jam pelajaran.
BREEEET, Handphone Ifell diatas meja berbunyi. menandakan adanya telpon. Ifell menenggok sedikin kearah Handphone dan memencet tombol 'Reject'. Handphone itu berbunyi lagi sekitar lima kali. saat Handphone nya berbunyi yang ke enam dia pun mengangkatnya. "Halo, mau apa lo telpon gue? gak ada kerjaan lain?"
"Fella, ini mama kamu! jangan berbicara seperti itu!" kata orang di sebrang sana. yang ternyata adalah mama fella. ya, nama Ifell sebenarnya adalah Fella.
"iyaiya mama ku sayanggg." kata Fella Dengan nada menjengkelkan. "ngapain sih ma telpon? nganggu aja orang lagi belajar!"
"Fella! mama tau kamu keluar dari kelas! mama telpon cuma mau mastiin!" kata mama Fella terdengar suaranya yang sudah jengkel. "Mama cuma mau tanya perlu dijemput ndak?" suara mama melembut.
"mama? njemput? ada gledeg apa ma?" kata Fella Ketus. "Lagian tas sama barang-barang Fella kan di kelas!"
"nanti mama jemput. mama mintain surat ijin." kata mamanya setelah sebelumnya terdengar menghela nafas.
"MAMA?! BAIK BANGET. MAKASIH MAAA. AKU TUNGGU DIKANTIN YAA?! MUACH-MUACH MAMA SAYAAANG !"  Kata Fella riang. di menutup telpone.

Comments

Popular posts from this blog

Audition - It Rains on a Moving Train

Kelas 9

Drama Serial: Shut Up Flower Boy Band