Hahaha #LOL
Prolog--
Maya meneriaki kembaran laki-lakinya dengan muka merah padam karena marah,
"MIKHA! CEPETAN PULANG! WALAU RUMAH KITA DEKET KAMU GA BOLEH MAIN SEENAKNYA AJA!"
seluruh isi game Center terkenal di Jogjakarta itu pun lirik Mikha yang asyik bermain Point Blank. Teman sekolah Mikha yang duduk disebelahnya itu pun menunduk malu dan menyikut tangan temannya itu,
"WOY! brur udah di cari kembaranmu tuh!"
Mikha melirik bosan dan mematikan Billing di komputer yang dia pakai.
"Iyaiya, adek bawel." Mikha berjalan ke arah kembarannya itu dan berkata,"yuk say Cabut!"
Maya hanya tertawa geli lalu mengikuti langkah Mikha.
"Hey Mikha! eh Maya!" seseorang berlari dari kejauhan sambil melambaikan tangannya. Dia adalah Jason. Teman sekelas Maya yang jelas-jelas naksir berat sama Maya. Dia selalu njajani Maya, memberi Maya uang saku tambahan dan sebagainya. Keenakan Maya yah?!
Belum selesai! disuru pulang sama papi :p byeeeee
Maya meneriaki kembaran laki-lakinya dengan muka merah padam karena marah,
"MIKHA! CEPETAN PULANG! WALAU RUMAH KITA DEKET KAMU GA BOLEH MAIN SEENAKNYA AJA!"
seluruh isi game Center terkenal di Jogjakarta itu pun lirik Mikha yang asyik bermain Point Blank. Teman sekolah Mikha yang duduk disebelahnya itu pun menunduk malu dan menyikut tangan temannya itu,
"WOY! brur udah di cari kembaranmu tuh!"
Mikha melirik bosan dan mematikan Billing di komputer yang dia pakai.
"Iyaiya, adek bawel." Mikha berjalan ke arah kembarannya itu dan berkata,"yuk say Cabut!"
Maya hanya tertawa geli lalu mengikuti langkah Mikha.
"Hey Mikha! eh Maya!" seseorang berlari dari kejauhan sambil melambaikan tangannya. Dia adalah Jason. Teman sekelas Maya yang jelas-jelas naksir berat sama Maya. Dia selalu njajani Maya, memberi Maya uang saku tambahan dan sebagainya. Keenakan Maya yah?!
Belum selesai! disuru pulang sama papi :p byeeeee
Comments
Post a Comment